
Pemandangan Hari Kiamat
(tatkala dikumpulkan di padang Mahsyar)
Kebangkitan Penduduk Kubur
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam.
Aku bersaksi bahwasannya tidak ada ilah yang berhak disembah
dengan benar melainkan Allah Shubhanhu wa ta’alla semata yang
tidak ada sekutu bagi -Nya. Dan aku juga bersaksi bahwa
Muhammad adalah seorang hamba dan Rasul -Nya. Amma Ba'du:
Diantara situasi terbesar yang ada pada hari kiamat kelak,
yang wajib di imani oleh seorang mukmin serta mempersiapkan
dirinya akan hal tersebut ialah situasi dimana semua mahkluk akan
dikumpulkan dipadang mahsyar. Sebagaimana yang tergambar jelas
dalam beberapa firman Allah tabaraka wa ta'ala, seperti:
"Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan
orang-orang yang terkemudian. Benar-benar akan dikumpulkan di
waktu tertentu pada hari yang dikenal". (QS al-Waaqi'ah: 49-50).
Kemudian dijelaskan kembali dalam ayat yang lain, Allah ta'ala
berfirman:
"Sesungguhnya Tuhanmu, Dia -lah yang akan
menghimpunkan mereka. Sesungguhnya -Dia adalah Maha
Bijaksana lagi Maha mengetahui". (QS al-Hijr: 25).
Demikian pula dalam firman -Nya yang lain:
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. hari
kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan
untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang
disaksikan (oleh segala makhluk)". (QS Huud: 103).
Allah azza wa jalla akan mengumpulkan seluruh manusia
serta menyatukan mereka kelak pada hari kiamat, dan hal tersebut
berlaku bagi seluruh manusia, sama saja apakah mereka yang mati
dikubur, atau dimakan bintang buas, terbakar, tenggelam ditengah
lautan, atau dirinya meninggal dengan sebab-sebab yang lainnya.
Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah Shubhanahu wa ta'ala
dalam firman -Nya:
"Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat)". (QS al-Baqarah: 148).
5
Dan firman -Nya yang lain:
"Sesungguhnya keadaan -Nya apabila Dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia". (QS
Yaasiin: 82).
Dan Allah ta'ala pasti akan mengumpulkan semua makhluk
tanpa ada yang terlupakan, tanpa menyisakan seorangpun diantara
mereka. Allah Shubhanahu wa ta'ala berfirman:
"Dan tidaklah Tuhanmu lupa". (QS Maryam: 64).
Dan berdasarkan firman Allah ta'ala:
"Dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan
seorangpun dari mereka". (QS al-Kahfi: 47).
Demikian juga berdasarkan firman Allah ta'ala yang lainnya:
"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang
kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.
Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan
menghitung mereka dengan hitungan yang teliti". (QS Maryam: 93
94).
Dan dalil-dalil di atas menunjukan pada kita semua, bahwa
dikumpulkannya para makhluk tersebut berlaku umum, semua jenis
makhluk, baik dari kalangan jin maupun manusia serta binatang.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: 'Adapun
binatang, maka seluruhnya Allah ta'ala akan mengumpulkan mereka
semuanya, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh al-Qur'an dan as
Sunnah. Seperti firman Allah ta'ala:
"Dan Tidaklah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung
burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat
(juga) seperti kamu. Tidaklah Kami alpakan sesuatupun dalam Al
Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan". (QS al
An'am: 38).
Dan firman Allah tabaraka wa ta'ala:
"Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan". (QS at-Takwiir:
5).
7
Dan juga firman -Nya yang lain:
"Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda -Nya ialah menciptakan langit
dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan
pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya
apabila dikehendaki -Nya". (QS asy-Syuura: 29).
Dan huruf idza dalam ayat diatas, diantara salah satu
fungsinya ialah menunjukan pasti, yang tidak ada keraguan
didalamnya'. 0F
1
Kelak pada hari kiamat para hamba akan dikumpulkan
dalam keadaan telanjang lagi tidak berkhitan sebagaimana halnya
dahulu mereka baru terlahir dari perut ibunya.
Hal itu berdasarkan riwayat dalam sebuah hadits yang
dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, diambil dari haditsnya
Aisyah radhiyallahu 'anha, ia bercerita: 'Aku pernah mendengar
Rasulallah Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
1 . Majmu Fatawa 4/248.
"Manusia kelak pada hari kiamat akan dihimpun dalam keadaan
tidak beralas kaki, telanjang bulat dan tidak berkhitan'. Maka aku
penasaran, lalu bertanya: 'Wahai Rasulallah, laki dan perempuan
semuanya akan dihimpun bersamaan, nanti mereka akan saling
melihat satu sama lain? Namun beliau menjelaskan: "Wahai Aisyah!
Perkaranya lebih besar dari hanya sekedar melihat pada aurat satu
sama lainnya". HR Bukhari no: 6527, Muslim no: 2859.
Dan setiap orang akan dibangkitkan dari kuburnya sesusai
dengan keadaan tatkala dirinya meninggal, dari kadar ketakwaan
serta keimanannya maupun dalam keadaan kufur dan bermaksiat.
Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya, sebuah
hadits dari Jabir radhiyallahu 'anhu, bahwasannya Nabi Muhammad
Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
"Setiap hamba akan dibangkitkan (dari kuburnya) sesuai dengan
keadaan tatkala dirinya meninggal". HR Muslim no: 2878.
Dan dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alihi wa
sallam bersabda:
"Seseorang yang meninggal dalam keadaan berpakaian ihram,
maka kelak ia akan dibangkitkan dalam keadaan bertalbiyah". HR
Bukhari no: 1851, Muslim no: 1206.
Demikian pula diterangkan dalam sebuah hadits, bahwa
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
"Seorang yang mati syahid, kelak pada hari kiamat akan
dibangkitkan dalam keadaan lukanya mengalirkan darah, warnanya
darah namun baunya bau misk". HR Bukhari no: 5533, Muslim no:
1876.
Di padang mahsyar ada beberapa situasi sulit yang akan
dihadapi oleh manusia, seperti diantaranya:
Bahwa orang-orang kafir akan dihimpun dengan diseret diatas
wajah-wajah mereka. Berdasarkan firman Allah ta'ala:
"Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret)
atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. tempat
kediaman mereka adalah neraka Jahannam. tiap-tiap kali nyala api
Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi mereka nyalanya".
(QS al-Israa': 97).
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari haditsnya
Anan bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwasannya ada
seseorang yang bertanya kepada Nabi Muhammad Shalallahu
‘alihi wa sallam: 'Wahai Nabi Allah, apakah orang kafir kelak
akan dikumpulkan di atas wajah mereka pada hari kiamat?
Maka Nabi menjawab:
"Bukankah Dzat yang menjadikan mereka bisa berjalan dengan
kedua kakinya didunia itu mampu untuk menjadikan mereka
berjalan dengan wajahnya kelak pada hari kiamat!? HR
Bukhari no: 4760, Muslim no: 2806.
Diantara manusia ada yang dihimpun berkelompok dan
bergolongan-golongan.
Sebagaimana yang dijelaskan sebuah hadits yang dikeluarkan
oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya, dari haditsnya Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia bercerita: 'Rasulallahu
Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
"Kelak manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat terbagi
menjadi tiga golongan; golongan yang berjalan kaki, naik
kendaraan dan golongan yang berjalan menggunakan wajah
wajahnya". Maka ditanyakan oleh para sahabat: 'Ya
Rasulallah, bagaimana mereka (bisa) berjalan dengan
wajahnya? Berkata salah seorang perawi yang bernama Affan: -Mereka berjalan-.
Kemudian Nabi menjawab: "Sesungguhnya Dzat yang
menjadikan mereka bisa berjalan menggunakan kakinya,
adalah Maha Mampu untuk menjadikan mereka berjalan
dengan menggunakan wajahnya. Adapun mereka,
sesungguhnya sangat berhati-hati ketika berjalan dengan
wajahnya dari tiap duri dan tanah". HR Ahmad 14/289 no:
8647. 1F
2 . Berkata ulama yang meneliti kitab ini, bahwa hadits ini hasan li ghoirihi.
Adapun sabdanya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam: 'Kelompok yang berjalan
dan naik kendaraan'. Dijelaskan oleh as-Sindi: 'Mereka adalah ahli iman baik
orang awamnya maupun yang sudah tinggi tingkatan keimanannya.
Sedangkan maksud ucapannya: 'Mereka berhati-hati terhadap tiap hadab'.
al-Hadab maknanya ialah tempat yang bergelombang pada permukaan
tanah. Maksudnya mereka menjadikan wajah-wajahnya sebagai ganti dari
tangan dan kaki untuk menghindari setiap gangguan jalan, adapun tangan
dan kaki mereka semuanya terkunci, yang demikian karena mereka tidak
12
Ada juga diantara mereka yang dihimpun dengan mengendarai
kendaraan yang paling mewah.
Hal itu sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah ta'ala:
"(ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang
takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang
terhormat. Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke
neraka Jahannam dalam Keadaan dahaga". (QS Maryam: 85-86).
Beberapa kalangan ulama tafsir mengatakan tentang ayat
diatas: 'Bahwasannya mereka akan dikumpulkan yaitu orang
orang yang bertakwa sambil mengendarai onta yang mewah
sebagi bentuk pemuliaan atas mereka. Sedangkan kelak pada
hari kiamat manusia akan dihimpun diatas bumi yang bukan
bumi ini. Hal ini berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta'ala:
pernah menjadikan wajahnya untuk sujud ketika didunia kepada
penciptanya'.
"(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan
(demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar)
berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa". (QS Ibrahim: 48).
Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim sebuah hadits dari Sahl
bin Sa'ad radhiyallahu 'anhu, dia berkata: 'Aku pernah mendengar
Rasulallah Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
"Manusia pada hari kiamat kelak akan dihimpun diatas tanah yang
putih bersih, bulat tanpa ada kotorannya".
2F
3Berkata Sahl atau yang
lainnya (ragu-ragu dari perawi), bersabda Nabi: "Tidak ada tanda
bekas penduduk sebelumnya". HR Bukhari no: 6521, Muslim no:
2790.
Dan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alihi wa sallam
mengabarkan kepada kita bahwa waktu ketika bumi diganti dengan
bumi yang lain dan demikian pula langit ialah tatkala manusia
3 . Afraa'u, al-Khatabi mengatakan: 'Al-'Afra artinya tanah putih yang
bersih'. Sedangkan Ibnu Faris mengatakan: 'Maknanya ialah putih bersih
tanpa ada noda'.
Adapun arti al-Mu'alam ialah tanda yang digunakan untuk jalan supaya
tidak tersesat seperti gunung maupun padang. Lihat Fathul Bari 11/375.
13
sedang melewati sirath (Titian). Sebagaimana yang dijelaskan dalam
sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Tsauban
radhiyallahu 'anhu, bahwasannya pernah ada salah seorang rahib
dari rahib-rahib Yahudi yang bertanya kepada Rasulallah Shalallahu
‘alihi wa sallam: 'Dimana kiranya manusia manakala bumi diganti
dengan bumi yang lain dan demikian pula langit? Maka beliau
menjawab:
"Mereka sedang didalam kegelepan diatas jembatan". HR Muslim
no: 315.
Dan diantara dampak keimanan dengan hadits yang agung ini yang
menjelaskan tentang permasalahan ghaib, ialah:
Pertama: Bahwasannya Allah ta'ala mengabarkan tentang kondisi
pada hari itu, sedangkan mereka masih berada didunia, itu
bertujuan agar mereka mengetahui hendak kemana mereka akan
kembali, dan supaya mereka mendapatkan petunjuk yang jelas akan
perkaranya, sehingga dirinya bersiap-siap untuk menghadapi hari
tersebut, serta mau menghisab dirinya sendiri sebelum mereka
dihisab oleh Allah ta'ala.
Ada seorang penyair mengatakan:
Duhai sekiranya kita mati lalu dibiarkan
Tentulah kematian menjadi kemauan tiap orang yang hidup
Namun kami, jika mati maka kami akan dibangkitkan
Lalu ditanya tentang segala sesuatu yang pernah kami lakukan
Dan sungguh Maha Benar Allah manakala berfirman:
"Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan
dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah
dikerjakannya, ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada
masa yang jauh". (QS al-Imraan: 30).
Adapun para pendosa maka mereka mengatakan:
"Dan mereka berkata: "Aduhai celaka Kami, kitab apakah ini yang
tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar,
melainkan ia mencatat semuanya". (QS al-Kahfi: 49).
16
Kedua: Bahwa manusia akan merasa takut dan bingung dari kondisi
hari penghimpunan ini. Sebagaimana yang telah digambarkan oleh
Allah azza wa jalla di dalam firman -Nya:
"Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan
bapaknya. Dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka
pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya". (QS
'Abasa: 34-37).
Dalam ayat yang lain Allah ta'ala berfirman:
"Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika
kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban".
(QS al-Muzzamil: 17).
Ketiga: Menunjukan tentang kekuasaan Allah yang sangat besar,
dimana Dirinya mengumpulkan dan menghimpun seluruh makhluk
Nya di satu tempat lantas menghisab mereka semua. Sebagaimana
yang di jelaskan dalam firman -Nya:
"Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila
dikehendaki -Nya". (QS asy-Syuura: 29).
Dan firmanNya:
"Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata".
(QS al-Qomar: 50).
Keempat: Pada hari penghimpunan akan nampak jelas hakekat
dunia itu seperti apa bagi penghuninya serta menunjukan
bagaimana hinanya dunia tersebut. Hal itu seperti yang dikatakan
oleh Allah Shubhanhu wa ta’alla di dalam firman -Nya:
"Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan
mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak
pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari". (QS Yunus:
45).
Dan Allah ta'ala mengabarkan tentang keadaanya para pendosa
dengan firman -Nya;
"(yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan
mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan
muka yang biru muram. Mereka berbisik-bisik di antara mereka:
"Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)".
(QS Thaahaa: 102-103).
Akhirnya saya ucapkan segala puji hanya untuk Allah, Rabb
semesta alam. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
Nabi kita Muhammad, keluarga beliau serta seluruh para
sahabatnya.
18